Jumat, 24 Oktober 2008

Belajar Berbicara Di Muka Umum

Keterampilan untuk berbicara di muka umum ternyata tidak semuanya memiliki kemampuan ini secara mudah. Salah satunya adalah saya, saya memiliki trauma untuk berbicara di depan sebuah ruangan, di sebuah meeting, atau apapun kondisi yang membuat saya harus berbicara di hadapan banyak orang.Bagi saya menyelesaikan sebuah pekerjaan adalah sebuah pekerjaan yang sangat mudah, namun ketika saya harus mempresentasikan pekerjaan tersebut bisa membuat saya dag-dig-dug, nervous, tidak nyaman, bahkan ingin menghilang secepatnya dari tempat saya bekerja agar tidak berhadapan dengan kondisi yang saya takutkan ini.

Latar belakang ketidak percayaan diri ini tidak datang begitu saja, pengalaman trauma masa kecil dimana harus sering menghadapi KDRT atau sikap merendahkan yang justru diperoleh dari seseorang yang seharusnya mendidik saya untuk menjadi dewasa. Ketidaknyamanan lenyap ketika saya sudah berumah tangga, namun trauma tersebut masih melekat dalam diri saya, salah satu efeknya adalah gemetar, nervous ketika berbicara di depan umum / kelas / ruangan.

Saya pernah mencoba belajar public speaking ketika suatu waktu saya mendapatkan panggilan wawancara yang menuntut saya untuk melakukan presentasi, hasilnya memang menyenangkan karena saya tidak nervous ketika presentasi tersebut akhirnya berani saya lakukan.Namun ternyata, setelah lama berlalu ketika saya tidak melakukan pelatihan lagi, saya kembali nervous, bahkan suatu waktu kondisi gemetar ketika tampil di depan diketahui oleh rekan-rekan saya, bertapa runtuh hati saya dan malu. Namun untungnya ada yang menyikapi kekurangan saya dengan baik, meskipun ada beberapa yang tidak.

Melalui blog ini saya ingin sekali menemukan rekan-rekan yang mungkin memiliki masalah yang sama dengan saya untuk membangun sebuah komunitas yang bersama-sama saling bertemu untuk berlatih sehingga kita terbiasa untuk tampil di depan publik, dan kegiatan ini tidak bertujuan untuk mencari keuntungan secara finansial.

Jika kita saling berlatih secara rutin dari kita untuk kita, untuk kita yang sama-sama memiliki masalah yang sama, adanya keterbukaan, tidak bertujuan untuk mencari keuntungan secara finansial, maka saya yakin kita akan bersama-sama bisa mengatasi hal ini dan menjadi pribadi yang lebih maju lagi.

Yang saya rasakan adalah jika saya mengikuti pelatihan profesional tentunya harus mengeluarkan uang dan waktu pelatihan terbatas, efeknya tidak berjangka waktu lama, karena kita tidak melakukannya secara rutin. Dengan melakukan pelatihan dari kita ke kita dan dilakukan secara rutin, saya yakin efeknya akan berjangka waktu lama, apalagi jika kita menyadari bahwa kita tidak sendiri memiliki masalah ini. (Bukan berarti saya tidak menganjurkan mengikuti pelatihan profesional)

Jika Anda/Rekan/Bapak/Ibu tertarik dengan ajakan saya mohon email ke : temanbelajar@gmail.com. Tidak ada batasan gender ataupun umur.Kita bisa saling bertukar fikiran terlebih dahulu melalui email, kemudian jika dirasakan jumlah komunitas kita sudah cukup/memadai, kita bisa mencoba untuk mengadakan pertemuan (saya bersedia untuk memberikan fasilitas tempat - lokasi Jabotabek ), dan kita bisa melakukan latihan tampil atau berbicara di depan publik dari kita ke kita secara rutin. Saya yakin dengan cara ini kita bisa sama-sama meraih kesuksesan.

Pertemuan nantinya tentunya hanya dihadiri oleh kita-kita yang memiliki masalah yang sama agar bisa saling bertukar pikiran secara terbuka untuk bersama-sama mengatasi-nya (jadinya tidak malu), namun boleh tidak datang sendiri (diantar).

Senang sekali jika Anda/Rekan/Bapak/Ibu menyambut ajakan saya ini. Terima kasih.